Senin, 24 Desember 2012

JURNAL EKONOMI KOPERASI 5 (2)


REVIEW
(MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR MATA KULIAH PERMODALAN
KOPERASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA)

Oleh
(Ekawarna
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, PIPS/P.Ekonomi, Universitas Jambi, Jambi 36361, Indonesia)

Hasil dan Pembahasan
Pengembangan bahan ajar seperti telah dijelaskan di muka menerapkan 4 (empat) tahap pengembangan yang biasa disebut 4-D atau Four-D Model (Thiagarajan, dkk, 1974), yaitu tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan tahap pendesiminisasian (disseminate). Dalam PPKP ini, tahap pendefinisian diawali dengan mengkaji tujuan instruksional yang hendak dicapai yang telah ditetapkan dalam GBPP dan analisis kebutuhan mahasiswa. Tahap ini dimulai pada tanggal 17 April 2006 dan berakhir
setelah tujuan instruksional khusus dirumuskan sebagai petunjuk arah yang harus dicapai dalam proses pembelajaran yaitu pada tanggal 29 April 2006.

Tahap perancangan adalah tahap merancang prototipe atau model bahan ajar. Model bahan ajar yang akan didesain terdiri dari 6 (enam) bab untuk 6 (enam) kali pertemuan tatap muka, dimana penyusunannya mengacu pada model Atwi Suparman (dalam Panen dan Purwanto, 2001:22-27) yaitu berisi: (1) tujuan mata kuliah, (2) nama bab (pendahuluan, penyajian, penutup),(3) daftar pustaka, dan (4) senarai.
Pada tahap pengembangan, rancangan bahan ajar, lembar kritik, kuis dan kuesioner ditulis dan dibuat, sehingga menghasilkan apa yang disebut “desain” yaitu enam desain bahan ajar, satu desain lembar kritik, tiga desain kuis dan satu desain kuesioner. Desain tersebut selanjutnya direviu oleh Prof. Dr. H. M. Rachmad, SE, ME Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Jambi yang memiliki spesialisasi di bidang Ilmu Ekonomi Koperasi dari tanggal 3 Juli 2006 sampai 17 Juli 2006.
Tahap pengembangan yang terakhir adalah tahap pendesiminasian. Pada tahap ini, naskah seperangkat bahan ajar yang sudah dua kali direvisi diujicobakan kepada sasaran mahasiswa yang sebenarnya yaitu mahasiswa semester V program studi Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP yang berjumlah 13 orang.
Bahan ajar yang dirancang dan dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip instruksional yang baik ternyata dapat membantu mahasiswa dalam proses belajarnya, membantu dosen untuk mengurangi waktu penyajian materi dan memperbanyak waktu pembimbingan dosen terhadap mahasiswa, membantu perguruan tinggi dalam meyelesaikan kurikulum dan mencapai tujuan instruksional dengan waktu yang tersedia. Dalam PPKP ini bahan ajar didefinisikan sebagai bahan-bahan atau materi perkuliahan yang disusun secara sistematis, yang digunakan dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar mempunyai struktur dan urutan yang sistematis, menjelaskan tujuan instruksional yang akan dicapai, dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar, mengantisipasi kesulitan belajar mahasiswa dalam bentuk penyediaan bimbingan bagi mahasiswa untuk mempelajari bahan tersebut, memberikan latihan yang banyak bagi mahasiswa, menyediakan rangkuman dan secara umum berorientasi pada mahasiswa secara individual (learned oriented). Biasanya bahan ajar bersifat “mandiri” karena sistematis dan lengkap, sehingga mahasiswa dapat dengan mudah membaca, menyimak dan mempelajari kembali hal-hal yang belum dipahaminya
Sebagai muara dari variabel yang ingin dijelaskan dalam penelitian ini adalah “Hasil belajar” dan“Motivasi Belajar”, sedangkan variabel yang menjelaskannya adalah “penggunaan bahan ajar yang telah dikembangkan”. Hasil belajar yang sering disebut dengan istilah “scholastic achievement” atau “academic achievement” adalah seluruh kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai berdasarkan tes hasil Belajar (Briggs, 1979). Menurut Gagne dan Driscoll (1988:36) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melaluipenampilan siswa (learner’s performance). Gagne danBriggs (1979) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan internal (capability) yang meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan orang itu melakukan sesuatu.

Kesimpulan dan Saran
Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bahan ajar dapat dikembangkan dengan baik jika
menerapkan 4 (empat) tahap pengembangan yang
biasa disebut 4-D atau Four-D Model (Thiagarajan,
dkk, 1974), yaitu tahap pendefinisian (define),
perancangan (design), pengembangan (develop),
dan tahap pendesiminisasian (disseminate),
kemudian dijudge oleh pakar-direvisi, dinilai oleh
calon pengguna-direvisi, dan diujicoba kepada
mahasiswa sebagai pengguna.
2.Bahan ajar yang dikembangkan melalui langkahlangkah
di atas, berdasarkan hasil ujicoba dapat
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa pada
taraf tinggi (Skala 3-4), dan dapat meningkatkan
hasil belajar mahasiswa hingga mencapai nilai
rerata 82/A.
Saran
Berdasarkan simpulan disarankan kepada dosen teman sejawat, agar dapat mengembangkan bahan ajar untuk setiap mata kuliah binaannya dengan menerapkan 4 (empat) tahap pengembangan 4-D atau Four-D Model (Thiagarajan, dkk, 1974). Pengembangan dengan model tersebut tidak terlalu sulit, bisa dilakukan untuk mata kuliah apa saja, dan tidak menuntut biaya
yang besar. Yang dituntut oleh model tersebut adalah ketekunan, ketelitian dan konsistensi antara tahap yang satu dengan tahap yang lainnya. Sistimatika bahan ajar disarankan tetap mengacu pada model Atwi Suparman (dalam Panen dan Purwanto, 2001:22-27) yaitu berisi:
(1) Tujuan mata kuliah,
 (2) Nama Bab (pendahuluan, penyajian, penutup),
(3) Daftar Pustaka, dan
4) Senarai. Model ini adalah model yang direkomendasikan pada saat dosen mengikuti pelatihan Applied Approach (AA) atau PEKERTI (Pengembangan Keterampilan Instruksional).

Daftar Acuan
Briggs, L.J. 1979. Instructional Design Principles and
Application. New Jersey: Englewood Cliffs.

Bohlin, Roy M. 1987. “Motivation in Instructional
Design: Comparison of an American and a Soviet
Model”. Journal of Instructional Development, Vol. 10
(2), halaman: 11-14.

Coffey, et al. 1975. Behavior in Organization. A
Multidimensional View (2nd Ed.). New Jersey: Prentice-
Hall, Inc Englewood Cliffs.

Gagne, R.M. dan L.J. Briggs. 1979. Principles of
Instructional Design. New York: Rinehart and Winston.

Gagne, R.M. dan M.P. Driscoll. 1988. Essentials of
Learning for Instruction. New York: Englewood Cliffs,
Prentice-Hall, Inc.

Haryadi. 2003. “Hubungan Intensitas Mendengarkan
Ceramah, Pemahaman Buku Teks dan Partisipasi
Berorganisasi dengan Retorika”. Jurnal Kependidikan
Nomor 2 Tahun XXXIII, November 2003, halaman:
161-184.

Jegede, J.O. 1994. “Influence of Motivation and Gender
on Secondary School Students: Academic Performance
in Nigeria”. Journal of Social Psychology, 134 (5),
halaman: 695-697.

Kibler, R.J, et al. 1981. Objectives for Instruction and
Evaluation (2nd Ed.). Boston: Allyn and Bacon, Inc.

McClelland, D.C. et al. 1953. The Achievement Motive.
New York : Appleton Century Croft, Inc.

Nasution S. 2005. Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Penerbit Bumi Aksara.

Panen, Paulina dan Purwanto. 2001. Mengajar di
perguruan tinggi, penulisan bahan ajar, bahan
pelatihan PEKERTI & Applied Approach. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas.

Ratih, Koesoemo. 2005. “Motivasi dalam usaha
meningkatkan Ketrampilan Wicara Bahasa Inggris
mahasiswa Jurusan Non-Bahasa Inggris Universitas
Muhammadiyah Surakarta 2001/2002”. Jurnal
Penelitian Humaniora, Vol. 6 No. 1, Februari 2005.

Sarojo, J. Rijadi. 2000. “Kontribusi Motivasi
Berprestasi Sebagai Prediktor Prestasi Belajar Kimia”.
Jurnal Penelitian Kependidikan, Tahun 10 Nomor 1,
Juni 2000, halaman: 40-53.

Taruh, Enos. 2003. “Konsep diri dan Motivasi
Berprestasi dalam kaitannya dengan Hasil Belajar
Fisika”. Jurnal Penelitian dan Pendidikan, Tahun IV
Edisi 8, Maret 2003, halaman: 15-29.

Wiyono, Bambang B. 2003. “Hubungan Lingkungan
Belajar, Kebiasaan Belajar, dan Motivasi Belajar
dengan Prestasi Belajar Siswa”. Forum Penelitian,
Jurnal Teori dan Praktek Penelitian, Tahun 15, Nomor
1, Juni 2003. halaman: 28-36.




Nama                :    Mita Kurniasih
NPM/kelas       :    24211511/2EB10
Sumber                        :   http://repository.ui.ac..id./contents/koleksi/2/c911fa73c653fi92c5de80084c58e8b7e76690d





Tidak ada komentar:

Posting Komentar