REVIEW
(MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR MATA KULIAH
PERMODALAN
KOPERASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA)
Oleh
(Ekawarna
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, PIPS/P.Ekonomi, Universitas Jambi, Jambi 36361,
Indonesia)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini
adalah mengembangkan “Buku Ajar Permodalan Koperasi” serta mendeskripsikan
peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar mahasiswa. Pengembangan bahan
ajar menerapkan empat tahap pengembangan(Four-D model) dari Thiagarajan dkk,
1974.
Penelitian
ini juga menerapkan ide-ide penelitian tindakan kelas. Model
bahan ajar yang dirancang terdiri dari enam
bab untuk enam kali pertemuan tatap muka, dimana penyusunannya mengacu pada
model Atwi Suparman (dalam Panen dan Purwanto, 2001). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa bahanajar berhasil dikembangkan dan hasil ujicoba bahan ajar
meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar mahasiswa.
Pendahuluan
Berdasarkan pengalaman mengajar mata kuliah permodalan koperasi,
telah ditemu-kenali masalah yang dialami mahasiswa adalah kesulitan dalam
memperoleh buku ajar “Permodalan Koperasi”. Berdasarkan tuntutan GBPP, mata
kuliah permodalan koperasi menuntut dimilikinya buku ajar sedikitnya: (1)
Pembelanjaan/ Permodalan, (2) Anggaran/Budgeting, (3) Analisis
Laporan Keuangan (financial statement analysis), dan (4)
Buku-buku tentang perkoperasian. Buku ajar tersebut sangat diperlukan untuk
membangun konsep dasar dalam menjelaskan Permodalan Koperasi yang memiliki ciri
khas (berbeda dengan modal perusahaan non-koperasi) karena jenis dan sumber
modal koperasi telah diatur secara spesifik dalam Pasal 41 Undangundang Nomor
25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Metode
Metode yang dipilih dalam pengembangan bahan ajar adalah Four-D
Model (Thiagarajan, dkk, 1974), yang meliputi tahap pendefinisian (define),
perancangan (design), pengembangan (develop), dan tahap pendesiminisasian
(desseminate). Penelitian ini juga menerapkan ide-ide penelitian
tindakan kelas (classroom action research).
Dalam PPKP (Penelitian Pengembangan Kualitas Pengajaran) ini,
tahap pendefinisian diawali dengan
mengkaji tujuan instruksional yang hendak dicapai yang telah
ditetapkan dalam GBPP (Garis Besar Program Perkuliahan) dan analisis kebutuhan
mahasiswa. Tahap ini berakhir setelah tujuan instruksional khusus dirumuskan
sebagai petunjuk arah yang harus dicapai dalam proses pembelajaran.
Tahap perancangan adalah tahap merancang prototype atau
model bahan ajar. Menurut Panen dan Purwanto (2001:11) ada tiga metode
yang dapat dipilih dalam menyusun desain bahan ajar yaitu: (1) menulis
sendiri (starting from scratch),
(2) mengemas kembali informasi (information repackaging atau
text transformation)
dan (3) menata informasi (compilation atau wrap around
text).
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode yang
ketiga yaitu penataan informasi yaitu dengan mengkompilasi seluruh bahan atau
materi perkuliahan yang diambil dari buku teks, jurnal ilmiah, artikel dan
lain-lain. Materi-materi yang dibutuhkan dikumpulkan, difotocopi kemudian
dipilih, dipilah, dan disusun berdasarkan tujuan instruksional yang akan dicapai,
GBPP, dan urutan perkuliahan yang tercantum dalam Silabus mata kuliah
permodalan koperasi.
Selain itu, materi tersebut juga dilengkapi dengan pedoman belajar
untuk mahasiswa (student manual) yang berisi petunjuk penggunaan bahan
ajar, latihanlatihan dan tugas yang perlu dilakukan mahasiswa. Metode ini
dipilih dengan alasan bahwa metode panataan informasi untuk merancang bahan
ajar ini paling ekonomis dan tidak membutuhkan waktu yang banyak. Yang
diperlukan adalah ketrampilan dosen untuk mengumpulkan buku teks, melalui
penelusuran literatur di perpustakaan, seleksi materi di toko buku, dan seleksi
informasi-informasi yang aktual di koran, majalah, jurnal dan lain-lain.
Model bahan ajar yang akan didesain terdiri dari 6 (enam) bab
untuk 6 (enam) kali pertemuan tatap muka, dimana penyusunannya mengacu pada
model Atwi Suparman (dalam Panen dan Purwanto, 2001:22-27) yaitu berisi: (1)
tujuan mata kuliah,
(2) nama bab (pendahuluan, penyajian, penutup),
(3) daftar pustaka, dan
(4) senarai.
Pada tahap ini selain dibuat rancangan bahan ajar, juga disusun
rancangan Lembar Kritik baik untuk mahasiswa maupun untuk dosen penyaji tentang
kelebihan dan kekurangan bahan ajar sebagai bahan masukan untuk revisi bahan
ajar. Kemudian untuk mengukur hasil belajar dibuat juga rancangan instrumen
ukur dalam bentuk kuis I, kuis II dan kuis III, sedangkan untuk
mengukur motivasi mahasiswa dibuat pula rancangan alat ukurnya
berupa kuesioner.
Pada tahap pengembangan, dibuat rancangan bahan ajar, lembar
kritik, kuis dan kuesioner sehingga menghasilkan apa yang disebut “desain”
yaitu 6 (enam) desain bahan ajar, 1 (satu) desain lembar kritik, 3 (tiga) desain
kuis dan 1 (satu) desain kuesioner. Desain-desain tersebut selanjutnya
diserahkan kepada pakar Prof. Dr. H. M. Rachmad, SE, ME Guru Besar Fakultas
Ekonomi Universitas Jambi yang memiliki spesialisasi di bidang Ilmu Ekonomi
Koperasi, untuk direviu.
Berdasarkan hasil reviu tersebut, dilakukan revisi perangkat bahan
ajar tahap I, dan hasil revisi I tersebut menghasilkan apa yang disebut
“Konsep” yang terdiri dari 6 (enam) konsep bahan ajar, 1 (satu) konsep lembar kritik,
3 (tiga) konsep kuis dan 1 (satu) konsep kuesioner. Masih pada tahap ini,
konsep bahan ajar, lembar kritik, kuis, dan lembar kuesioner akan dipra-uji cobakan
kepada 10 orang mahasiswa semester III program studi Pendidikan Ekonomi Jurusan
PIPS FKIP
(Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan) untuk dievaluasi
terutama dari segi bahasa (apakah mudah/sulit dipahami), istilah
(apakah familiar/tidak familiar),tingkat keterbacaan (apakah sajian materi
terlalu banyak/sedikit dengan alokasi waktu yang tersedia). Hasil evaluasi
mahasiswa ini akan dijadikan bahan untuk Revisi tahap II. Hasil pra-uji coba
atau hasil revisi II ini menghasilkan seperangkat naskah bahan ajar.
Tahap pengembangan yang terakhir dari model 4-D adalah tahap
desiminasi. Pada tahap ini naskah seperangkat bahan ajar yang sudah dua kali
direvisi diujicobakan kepada sasaran mahasiswa yang sebenarnya yaitu mahasiswa
semester V program studi Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP.
Penelitian pengembangan ini diset untuk diuji cobakan pada subjek
penelitian yaitu kelas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Permodalan Koperasi
pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi,
yang diselenggarakan pada semester ganjil tahun akademik 2006/2007. Adapun yang
menjadi objek penelitian adalah pengembanan bahan ajar yang memenuhi kriteria,
yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar mahasiswa.
Data yang dibutuhkan dalam penelitian tindakan (action research)
ini berupa kombinasi antara data kualitatif dan data kuantitatif, dimana
teknik pengambilan data menggunakan instrumen sebagai berikut:
1. Lembaran kritik untuk mengambil data hasil reviu pakar
(dosen Fakultas Ekonomi) untuk keperluan revisi I, dan untuk mengambil
data hasil evaluasi dari mahasiswa pra-uji coba untuk keperluan revisi
II, serta untuk mengambil data hasil ujicoba untuk keperluan revisi
III/revisi akhir.
2. Lembaran tes/kuis, untuk mengambil data tentang respon dan
hasil unjuk kerja atau hasil belajar
mahasiswa.
3. Kuesioner, untuk mengambil data tentang proporsi peningkatan
motivasi internal mahasiswa setelah mempelajari bahan ajar.
4. Studi dokumenter, untuk memilih dan memilah materi bahan ajar
dari buku teks, majalah, jurnal,
surat kabar dan lain-lain, untuk keperluan kompilasi dalam
penyusunan bahan ajar.
Kriteria keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut : jika seluruh variabel bahan ajar (variabel nomor 1-11) dapat
meningkatkan variabel motivasi hingga mencapai kualitas minimal “tinggi” atau
skala >2 dari skala 4, dan variabel hasil belajar yang diukur dengan
lembaran tes/kuis, mencapai nilai rerata B+ atau nilai 75 dalam skala 10-100,
yang berarti tingkat penguasaan kompetensi minimal 75 %.
Nama : Mita Kurniasih
NPM/kelas :
24211511/2EB10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar