Minggu, 26 Januari 2014

Pro dan kontra penutupan terminal lebak bulus




Bukan hanya para sopir, karyawan dan penumpang yang resah akibat rencana penutupan terminal AKAP Lebakbulus, Jakarta Selatan. Para pedagang asongan kini bingung karena mereka terancam kehilangan sumber penghasilan.

"Ya pasti kena ke kita juga. Kalo terminal tutup, kita jualan ke siapa?" kata Mia (40), salah seorang pedagang asongan di terminal AKAP Lebakbulus, Minggu (5/1/2014).

Mia yang memiliki satu orang anak kini kebingungan karena tempat ia mencari nafkah akan ditutup. Ia mengaku belum ada pihak dari mana pun yang menawarkan solusi bagi para pedagang asongan yang sudah bertahun-tahun berdagang.

"Kalau kita ikut pindah ke terminal Kampung Rambutan, di sana kan sudah ada pedagang yang lama. Kita susah mau masuk juga," keluh pedagang kopi dan mie instan ini.

Rencana penutupan terminal mulai tanggal 7 Januari 2014 juga dikeluhkan pedagang lainnya, Gito (46). Pria yang sudah setahun berjualan minuman panas ini belum tahu kelanjutan nasibnya setelah terminal ditutup.

"Di sini tuh strategis. Selama ini bisa cukuplah untuk menghidupi keluarga. Kalau ditutup, saya belum tahu mau lanjut ke mana," ucapnya pelan.

Penutupan terminal AKAP Lebakbulus dilakukan untuk melancarkan pembangunan proyek MRT. Rencananya, bus-bus antar kota yang tadinya menuju Lebak Bulus akan dialihkan ke terminal Kampung Rambutan, terminal Pulogadung, dan terminal Kalideres.

sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar