Ada beberapa
wilayah di Jakarta selama 2-3 tahun terakhir harga propertinya melejit padahal
kawasan tersebut termasuk wilayah langganan banjir. Di mana saja kawasannya?
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan kenaikan harga properti di kawasan tersebut sudah tidak masuk akal. Ia mencontohkan seperti di Kelapa Gading Jakarta Utara, Puri Indah Kembangan Jakarta Barat, Pluit Jakarta Utara, dan Pondok Indah Jakarta Selatan.
"Seperti di Kelapa Gading, walaupun daerah langganan banjir, harga properti di sana dalam 2-3 tahun terakhir justru naiknya gila-gilaan, nggak masuk akal. Harga ruko disana 2 tahun lalu Rp 5 miliar, sekarang ada yang Rp 8-12 miliar, itu sudah nggak masuk akal, tapi tetap saja banyak yang beli," ungkap Ali kepada detikFinance, Minggu (26/1/2014).
Ali mengatakan wilayah lainnya seperti Pondok Indah, Kembangan dan Pluit meskipun terus menjadi kawasan langganan banjir, harga propertinya setiap tahun terus naik.
"Pondok Indah walau harganya sudah tinggi tetap naik juga tiap tahun. Pluit juga para penjualnya menggadang-gadang ada Waduk Pluit yang bisa membebaskan Pluit dari banjir," katanya.
Ali menambahkan, alasan mengapa wilayah-wilayah tersebut masih seksi dari sisi kenaikan harga, karena orang-orang atau pemilik yang tinggal di sana tidak butuh uang lagi alias menahan propertinya di sisi lain banyak yang berminat.
"Orang yang tinggal di sana itu rata-rata menengah ke atas yang modalnya kuat, mereka tidak butuh uang, jadi kalau banjir mereka masih ada rumah kedua, modalnya kuat. Kalaupun mereka jual rumah atau rukonya pasti tidak akan di bawah harga pasar," tutupnya.
Selebihnya, Ali menambahkan kawasan-kawasan tersebut umumnya sudah jadi sebagai kawasan niaga maupun hunian yang dilengkapi fasilitas lengkap. Selain pusat perbelanjaan, pendidikan, perkantoran juga ada akses tol yang dekat dengan kawasan.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan kenaikan harga properti di kawasan tersebut sudah tidak masuk akal. Ia mencontohkan seperti di Kelapa Gading Jakarta Utara, Puri Indah Kembangan Jakarta Barat, Pluit Jakarta Utara, dan Pondok Indah Jakarta Selatan.
"Seperti di Kelapa Gading, walaupun daerah langganan banjir, harga properti di sana dalam 2-3 tahun terakhir justru naiknya gila-gilaan, nggak masuk akal. Harga ruko disana 2 tahun lalu Rp 5 miliar, sekarang ada yang Rp 8-12 miliar, itu sudah nggak masuk akal, tapi tetap saja banyak yang beli," ungkap Ali kepada detikFinance, Minggu (26/1/2014).
Ali mengatakan wilayah lainnya seperti Pondok Indah, Kembangan dan Pluit meskipun terus menjadi kawasan langganan banjir, harga propertinya setiap tahun terus naik.
"Pondok Indah walau harganya sudah tinggi tetap naik juga tiap tahun. Pluit juga para penjualnya menggadang-gadang ada Waduk Pluit yang bisa membebaskan Pluit dari banjir," katanya.
Ali menambahkan, alasan mengapa wilayah-wilayah tersebut masih seksi dari sisi kenaikan harga, karena orang-orang atau pemilik yang tinggal di sana tidak butuh uang lagi alias menahan propertinya di sisi lain banyak yang berminat.
"Orang yang tinggal di sana itu rata-rata menengah ke atas yang modalnya kuat, mereka tidak butuh uang, jadi kalau banjir mereka masih ada rumah kedua, modalnya kuat. Kalaupun mereka jual rumah atau rukonya pasti tidak akan di bawah harga pasar," tutupnya.
Selebihnya, Ali menambahkan kawasan-kawasan tersebut umumnya sudah jadi sebagai kawasan niaga maupun hunian yang dilengkapi fasilitas lengkap. Selain pusat perbelanjaan, pendidikan, perkantoran juga ada akses tol yang dekat dengan kawasan.
(rrd/hen)
Sumber :
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar